7:40 PM
0
Oleh : Aris Affandy Sunuh
11.40 WITA
23 November 2013
Palu, Sulawesi Tengah

Pengukuran tekanan udara memegang peranan yang sangat penting dalam bidang industri dan fisika. Pada saat ini banyak stasiun dan beberapa instansi yang menggunakan pengukuran tekanan udara. Oleh karena itu, pengukuran diperlukan dalam pemantauan tekanan udara terbuka di lingkungan maupun di atmosfer. Dalam stasiun pemantauan khususnya di areal bandara, hasil pengukuran  yang diperlukan harus dari sensor/alat yang memiliki akurasi, presisi, dan resolusi yang sangat tinggi. Biasanya pengukuran secara digital mempunyai ketelitian yang lebih tinggi daripada pengukur analog.
Dengan berkembangnya teknologi komputer maka sistem pengukuran secara digital berbasis komputer dapat dibuat untuk meningkatkan perfoma alat dan mempermudah penggunaan. Sistem pengukuran tekanan udara berbasis komputer akan mempunyai keakuratan yang tinggi apabila didukung oleh transduser/sensor yang mempunyai tingkat ketelitian (resolusi) tinggi.
Banyak instrument – instrument pengukuran yang hanya diperkhususkan untuk jangka waktu yang sangat lama tanpa memperhitungkan seberapa besar koreksi yang dihasilkan.Hal itu berdampak pada ketidaktepatan dalam pengukuran. Padahal institusi kita BMKG, tidak hanya  sangat memerlukan data dengan kuantitas yang banyak dan berskala kontinyu tetapi kualitas dari suatu data. Akhirnya, banyak terjadi kesalahan – kesalahan dalam pengukuran yang akibatnya berefek pada pelayanan data cuaca baik itu di udara maupun di laut.
Saat ini memang sangat rentan terhadap bencana – bencana yang fatal yang diakibatkan oleh kesalahan – kesalahan mulai dari manusianya itu sendiri atau alat yang mereka gunakan dalam mengukur parameter cuaca. Dalam beberapa kasus, banyak pesawat tergelincir akibat perbedaan tekanan yang diukur oleh instrumen dengan tekanan yang sebenarnya di landasan pesawat.Kita misalkan, bahwa tekanan yang diukur oleh stasiun pengamatan 1004,7 mbar lalu dilaporkan ke pilot pesawat yang akan segera mendarat. Jika tekanan yang sebenarnya adalah 1004,3 mbar, secara matematika memiliki selisih 0,4 mbar yang artinya perbedaan ketinggian pelaporan 12 feet. Oleh karena itu, pesawat bias tergelincir karena posisi pesawat belum siap landing tetapi telah menyentuh badan runway. Dalam kasus ini hanya ada dua kesalahan, yaitu dari manusia dan dari alatnya.Yang ditekankan di sini adalah bagian alatnya apakah sudah terkoreksi dengan baik atau tidak. Untuk menghindari kesalahan alat akibat tidak atau lupa terkoreksi akan diambil langkah penggantian sensor yang lebih sensitif, resolusi yang lebih detail. Oleh Karena itu, Penulis mengharapkan unsur ketidaksengajaan seperti kesalahan pembacaan ataupun tidak terkoreksinya instrumen pengukur tekanan dapat diminimalisir dengan penggantian instrumen yang lebih baik. BMKG Jaya !

0 komentar:

Post a Comment