Pengukuran tekanan udara memegang
peranan yang sangat penting dalam bidang industri dan fisika. Pada saat
ini banyak stasiun dan beberapa instansi yang menggunakan pengukuran tekanan
udara. Oleh karena itu, pengukuran diperlukan dalam pemantauan tekanan
udara terbuka di lingkungan maupun di atmosfer. Dalam stasiun pemantauan
khususnya di areal bandara, hasil pengukuran
yang diperlukan harus dari sensor/alat yang memiliki akurasi, presisi,
dan resolusi yang sangat tinggi. Biasanya pengukuran secara digital mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi daripada pengukur analog.
Dengan berkembangnya
teknologi komputer maka sistem pengukuran secara digital berbasis komputer
dapat dibuat untuk meningkatkan perfoma alat dan mempermudah
penggunaan. Sistem pengukuran tekanan udara berbasis komputer akan
mempunyai keakuratan yang tinggi apabila didukung oleh transduser/sensor
yang mempunyai tingkat ketelitian (resolusi) tinggi.
Banyak instrument – instrument pengukuran
yang hanya diperkhususkan untuk jangka waktu yang sangat lama tanpa
memperhitungkan seberapa besar koreksi yang dihasilkan.Hal itu berdampak pada ketidaktepatan
dalam pengukuran. Padahal institusi kita BMKG, tidak hanya sangat memerlukan data dengan kuantitas yang
banyak dan berskala kontinyu tetapi kualitas dari suatu data. Akhirnya, banyak
terjadi kesalahan – kesalahan dalam pengukuran yang akibatnya berefek pada
pelayanan data cuaca baik itu di udara maupun di laut.
Saat ini memang
sangat rentan terhadap bencana – bencana yang fatal yang diakibatkan oleh
kesalahan – kesalahan mulai dari manusianya itu sendiri atau alat yang mereka
gunakan dalam mengukur parameter cuaca. Dalam beberapa kasus, banyak pesawat
tergelincir akibat perbedaan tekanan yang diukur oleh instrumen dengan tekanan
yang sebenarnya di landasan pesawat.Kita misalkan, bahwa tekanan yang diukur oleh
stasiun pengamatan 1004,7 mbar lalu dilaporkan ke pilot pesawat yang akan
segera mendarat. Jika tekanan yang sebenarnya adalah 1004,3 mbar, secara matematika
memiliki selisih 0,4 mbar yang artinya perbedaan ketinggian pelaporan 12 feet.
Oleh karena itu, pesawat bias tergelincir karena posisi pesawat belum siap
landing tetapi telah menyentuh badan runway. Dalam kasus ini hanya ada dua
kesalahan, yaitu dari manusia dan dari alatnya.Yang ditekankan di sini adalah
bagian alatnya apakah sudah terkoreksi dengan baik atau tidak. Untuk
menghindari kesalahan alat akibat tidak atau lupa terkoreksi akan diambil
langkah penggantian sensor yang lebih sensitif, resolusi yang lebih detail.
Oleh Karena itu, Penulis mengharapkan unsur ketidaksengajaan seperti kesalahan
pembacaan ataupun tidak terkoreksinya instrumen pengukur tekanan dapat
diminimalisir dengan penggantian instrumen yang lebih baik. BMKG Jaya !
0 komentar:
Post a Comment